TERMINAL BUS PURWOKERTO PALING HUMANIS DAN TERBAIK DI INDONESIA
“Purwokerto patut berbangga karena mempunyai terminal bus yang humanis, selama saya mengadakan kunjungan ke berbagai daerah, saya menilai terminal ini yang terbaik di Indonesia, dan layak menjadi percontohan” demikian salah satu kesan dari I Made Suartika, A.TD, M.Sc Ketua Tim Penilai Wahana Tata Nugraha Kementrian Perhubungan RI pada saat menyampaikan paparan hasil survey dan observasi bidang perhubungan darat, di Gedung Graha Satria Purwokerto.
Turut hadir pada paparan hasil observasi Tim Penilai WTN antara lain Sekda Banyumas, Kapolres, Dandin, Kajari, Assisten Sekda, Kepala SKPD, Camat dan para Ketua Pengelola Transportasi dan pendukung lainya.
Tim WTN sudah 3 hari berada di Bannyumas, kedatangan Tim diterima langsung oleh Bupati Banyumas. Waktu itu Bupati memberikan gambaran wilayah secara umum dan memberikan gambaran Banyumas dan gambaran khusus untuk bidang perhubungan darat.
Pada kegiatan paparan turut hadir secara pribadi Forkompinda antara lain Kapolres, Dandin dan Kajari. Sedangkan dari SKPD antara lain Assisten Sekda, Kepala SKPD, Camat Kota dan para Ketua Pengelola Transportasi dan pendukung transportasi darat lainya.
Dalam sambutanya Sekda mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyumas secara serius telah melakukan beberapa upaya penataan sistem transportasi perkotaan Purwokerto yang terintegrasi dan berkelanjutan melalui peningkatan prasarana jalan; peningkatan ketersediaan fasilitas keselamatan jalan; peningkatan penerangan jalan umum; peningkatan fasilitas pejalan kaki dan penyeberang jalan; penanganan rekayasa dan manajemen lalu lintas dilaksanakan bersama instansi terkait; relokasi pedagang kaki lima yang semula berjualan di trotoar ke lokasi penampungan tetap; pembuatan jalur sepeda; penanganan zona aman sekolah; pembatasan parkir kendaraan bermotor di badan jalan; pengembangan jalur alternatif di luar perkotaan purwokerto, dan lainnya. “Melalui berbagai upaya tersebut, diharapkan mampu meningkatkan pelayanan serta aksessibilitas transportasi di purwokerto dan sekitarnya, serta terwujudnya tertib lalu lintas dan angkutan jalan di Kota Purwokerto’ jelas Wahyu.
Wahyu juga menyadari meskipun berbagai upaya telah, sedang, dan akan dilakukan dalam rangka pengembangan dan pembangunan sistem transportasi perkotaan Purwokerto, namun demikian kami menyadari hasilnya masih perlu lebih ditingkatkan lagi agar hasilnya lebih optimal. “Oleh karena itu, kami berharap kementerian perhubungan berkenan memberi pembinaan baik dalam bentuk dukungan manajemen maupun bantuan prasarana / sarana transportasi, untuk lebih meningkatkan kinerja penyelenggaraan transportasi perkotaan purwokerto” lanjutnya.
Kesempatan berikutnya, I Made Suartika, A.TD, M.Sc selaku ketua Tim WTN menyampaikan sambutan dan paparan berdasarkan penilain secara administrasi maupun hasil pantauan di lapangan bahwa secara umum pelaksanaan dan pengelolaan transportasi Kota Purwokerto dinilai baik. “Hal ini juga terbukti dari komitmen Bupati yang mengalokasikan dana yang cukup untuk penyelenggaraan transportasi jalan, Rencana Pembangunan ATCS, Taman Lalu Lintas dll, serta kegiatan transportasi berjalan baik” kata Made.
Secara khusus I Made Suartika mengatakan bahwa Terminal Bus Bulu Pitu Purwokerto layak mendapat predikat Terminal Bus Terbaik di Indonesia karena ramah terhadap penggunanya disamping luas semua fasilitas terpenuhi disana, suasana hijau, aman dan tidak menyeramkan. “Saya bersama Tim berkunjung di terminal jam 10 hingga 11 malam, ternyata disana masih terlihat anak-anak bermain jungkat-jungkin dan plosotan, inilah terminal yang paling humanis” terang Made.
Sedangkan secara teknis disampaikan oleh salah satu Tim Felix Wiryantono mengatakan bahwa secara umum angkutan kota sudah baik hal ini terbukti semua angkutan kota menggunakan papan trayek dan tujuan, nama perusahaan, sopir berseragam. “Secara khusus saya member apresiasi kepada Kopata Purwokerto yang ikut andil dalam penyelenggaraan transportasi di Kota Purwokerto” kata Felix.
Demikian halnya taksi dinilai bagus dan lengkap, prasarana tranportasi cukup bagus, marka jalan, lajur sepeda, tempat penyeberangan pejalan kaki dilengkapi dengan penjelasan, semua membuat kenyamanan pengguna jalan.
Menurut Felix catatan dan kekuragan yang ditemukan antara lain dibeberapa titik ada marka jalan yang sudah mulai kabur, antara jalan Gatot Subroto dan Jalan Sekolah Tenik ada Marka yang salah, masih adanya mobil yang parkir di lajur sepeda, masih ada satu dua pedagang yang menggunakan trotoar untuk berjualan, masih menemukan motor parker di trotoar, pengemudi becak memuat barang berlebihan, masih ada ditemukan sopir angkot tidak berseragam dan Jalan Acmad Yani belum dilengkapi fasilitas pengguna jalan. “Namun demikian saya menilai ini masih lebih baik dari beberapa Kab/kota yang sudah dikunjungin sebelumnya” kata Felix.
Sekretaris Daerah Ir Wahyu Budi Saptono langsung memberikan tanggapan terhadap hasil evaluasi Tim WTN. “Pengemudi becak yang memuat secara berlebihan itu secara kasusitis, tentang penataan parkir diupayakan ke depan diupayakan lebih baik. Yang jelas Pemkab terus berupaya agar semua berjalan sesuai dengan aturan yang ada, termasuk relokasi PKL kami tidak gegabah, tetapi beberapa titik sudah kita jadikan tempat penampungan PKL, demikian halnya pembangunan trotoar” kata Wahyu.
Di akhir acara Ketua Tim WTN menyerahkan hasil evaluasi kepada Sekda Banyumas sebagai bahan evaluasii dan perbaikan di Kabupaten Bannyumas.