Bupati Segera Tetapkan Lahan Underpass Jensud Purwokerto
PURWOKERTO-Rencana pembuatan underpass di Jalan Jenderal Sudirman (Jensud) saat ini dalam tahap penyediaan atau pembebasan tanah. Masyarakat sendiri sudah tidak sabar menanti adanya underpass. Apalagi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Dr Ir Irawadi CES menegaskan bahwa saat ini sedang dalam proses pengadaan tanah di sisi sebelah timur sesuai dengan kesepakan. Sedangkan bagian barat pengadaan tanah dari rencana proyek yang dikerjakan akan dilakukan oleh pihak Kementerian Perhubungan dan PT KAI. “Minggu ini sudah ada penetapan lokasi dari Bupati Banyumas Ir Achmad Husein. Selanjutnya tinggal pengukuran dari Badan Pertanahan Nasional,” terang Irawadi.
Deretan rumah di jalan Sokajati Purwokerto, jalan yang difungsikan sebagai jalan underpass. DPU akan melakukan pembebasan tanah sekaligus pengerjaan akhir tahun ini. Alokasi dana yang digunakan pada pengadaan tanah dari Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Banyumas tahun ini sebesar Rp 8 miliar. Sedangkan anggaran awal dari pemerintah pusat sebesar Rp 24 miliar dari kebutuhannya Rp 60 miliar. Irawadi menambahkan, proses pembuatan underpass diharapkan dapat mulai tahun ini. Dan pada September mendatang mulai dilakukan lelang pada pihak ketiga. Adapun pembuatan underpass ini dari setelah Jemabatan Banjaran belok kiri sepanjang 200 meter lalu ke selatan melewati bawah rel kereta, dan naik lagi ke Jalan Sokajati. Sementara itu, pengguna jalan di Purwokerto terus memimpikan underpass. Hal itu sepeti diakui oleh Khusnul, warga Purwokerto Barat. “Kalau lihat dari Detail Engineering Design (DED) underpass Jensud sepertinya akan jadi bagus, mudah-mudahan semua rencana dari pemerintah daerah berjalan lancar jadi bisa merasakan lewat situ,” ujar Khusnul. Khusnul mendukung penuh untuk pembuatan underpass Jensud karena menurutnya dapat mengurangi kemacetan. Pasalnya, tidak perlu lagi banyak yang mengantri di palang pintu kereta. Apalagi pelintasan kereta di Jalan Jensud bagian barat akan diberlakukan double track. Dengan begitu, Khusnul mengatakan, secara tidak langsung akan mengurangi resiko kecelakaan karena pemotor sering menyerobot jalan saat ada kereta lewat. “Tapi, tetap di underpass Jensud ini diberi rambu-rambu, salah satunya cermin tikungan agar pengguna jalan juga lebih hati-hati,” katanya. Warga Ajibarang, Puji mengatakan, rencana pembangunan underpass di Jalan Jensud Purwokerto, dirasa perlu. Sebab, hal itu sebagai upaya mengantisipasi kemacetan yang biasa terjadi di perlintasan ketika ada kereta api yang melintas. Menurutnya, perkembangan kota Purwokerto tidak dipungkiri untuk arus lalu lintas yang bakal padat, sehingga akan menimbulkan dampak kemacetan. “Untuk itu rencana pembangunan underpass tepat, mudah-mudahan bisa segera direalisasikan,” harap Puji. Di samping itu, Puji pun menghimbau pada pihak terkait proyek pembuatan underpass jensud agar memperhatikan dampak lingkungan dari pengerjaan pembangunan underpass. Pengembang proyek underpass harus memperhatikan lingkungan sekitar, supaya ke depan tidak timbul masalah baru, seperti luapan air di jalan ketika musim hujan.